Setiap orang yang percaya kepada-Nya [tidak binasa, melainkan] beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:15)
Dosen Universitas Cambridge, J.S. Whale, suatu hari menerima sebuah
surat. Seorang pria menulis bahwa setelah ia dan istrinya kini memasuki
usia 60-an, ia merasa tidak ada gunanya percaya kepada Yesus. Meskipun
tak pernah ke gereja, tidak mempercayai Allah maupun kehidupan yang akan
datang, tetapi mereka menjalani hidup pernikahan dengan bahagia selama
40 tahun. Mereka pun sangat dihormati dan selalu berbuat baik. Oleh
karena itu si penulis surat bertanya-tanya apa yang dapat ditawarkan
agama kepada mereka.
Saya tidak tahu bagaimana
Dr. Whale menjawab surat itu. Yang saya tahu adalah Yesus berkata bahwa
Dia datang untuk menawarkan "hidup" yang lebih berkelimpahan dari apa
pun yang dapat diberikan dunia ini (Yohanes 10:10). Tidak seperti hal-hal bersifat sementara yang kita jumpai sekarang ini. Dia menawarkan hidup yang kekal (Yohanes 3:15,16).
Seiring berjalannya waktu, cepat atau lambat kekuatan kita akan
berkurang. Kita dapat mengalami penyakit yang parah atau bahkan
kelumpuhan. Atau, kita tak dapat lagi mengurus orang lain dan diri
sendiri, kehilangan orang-orang yang kita kasihi, dan terancam bayangan
maut yang semakin mendekat.
Tatkala samudera
kehidupan terlihat tenang, tampaknya kita tidak memerlukan "sang Kapten"
yang mampu mengatasi badai yang dapat menyerang kapal kecil kita. Namun
yang pasti kesulitan dan kematian pasti akan datang. Menyangkal
kebutuhan kita akan Allah berarti menyangkal kenyataan. Semua orang
memerlukan Yesus -VCG
No comments:
Post a Comment