Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengha-rapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih (1Korintus 13:13)
Penyair Archibald MacLeish berkata bahwa "seperti halnya sinar, kasih
menjadi lebih baik di kegelapan". Ia menyebut hal ini sebagai "hikmat
terakhir di sore hari". Hal yang sama berlaku atas kasih kita kepada
satu sama lain; kasih dapat menjadi lebih baik saat kita menua
.
Saya telah melihatnya sendiri pada dua teman saya yang sudah lanjut usia.
.
Saya telah melihatnya sendiri pada dua teman saya yang sudah lanjut usia.
Mereka sudah menikah selama lebih dari 50 tahun, namun masih sangat
saling mencintai. Yang satu hampir meninggal karena mengidap kanker
pankreas; sedang yang lainnya hampir meninggal karena Parkinson. Minggu
lalu saya melihat ELISABET membungkuk ke ranjang IWAN menciumnya,
dan berbisik, "Aku mencintaimu." IWAN menjawab, "Engkau cantik."
Saya merenungkan pasangan-pasangan yang telah mengabaikan pernikahan
mereka, yang tidak mau bertahan dalam situasi baik atau buruk, sakit
atau sehat, miskin atau kaya, dan saya sedih melihat mereka. Mereka
akan kehilangan kasih seperti yang dinikmati oleh kedua teman saya di
tahun-tahun terakhir mereka.
Saya telah
menyaksikan IWAN dan ELISABET selama bertahun-tahun, dan saya tahu
bahwa iman yang dalam kepada Allah, komitmen seumur hidup, kesetiaan,
dan kasih yang menyangkal diri adalah tema utama dari pernikahan
mereka. Mereka mengajarkan kepada saya bahwa kasih yang sejati tidak
pernah menyerah, "tidak pernah gagal". Kasih mereka adalah "hikmat
terakhir di sore hari", dan akan berlanjut sampai akhir. Kiranya kita
menyatakan kasih yang tak berkesudahan serupa itu kepada mereka yang
mengasihi kita -
No comments:
Post a Comment