Wednesday, January 2, 2013

KASIH TAK PERNAH GAGAL


 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengha-rapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih (1Korintus 13:13)

Penyair Archibald MacLeish berkata bahwa "seperti halnya sinar, kasih menjadi lebih baik di kegelapan". Ia menyebut hal ini sebagai "hikmat terakhir di sore hari". Hal yang sama berlaku atas kasih kita kepada satu sama lain; kasih dapat menjadi lebih baik saat kita menua
 .
Saya telah melihatnya sendiri pada dua teman saya yang sudah lanjut usia.
Mereka sudah menikah selama lebih dari 50 tahun, namun masih sangat saling mencintai. Yang satu hampir meninggal karena mengidap kanker pankreas; sedang yang lainnya hampir meninggal karena Parkinson. Minggu lalu saya melihat ELISABET membungkuk ke ranjang IWAN menciumnya, dan berbisik, "Aku mencintaimu." IWAN menjawab, "Engkau cantik."
Saya merenungkan pasangan-pasangan yang telah mengabaikan pernikahan mereka, yang tidak mau bertahan dalam situasi baik atau buruk, sakit atau sehat, miskin atau kaya, dan saya sedih melihat mereka. Mereka akan kehilangan kasih seperti yang dinikmati oleh kedua teman saya di tahun-tahun terakhir mereka.
Saya telah menyaksikan IWAN dan ELISABET selama bertahun-tahun, dan saya tahu bahwa iman yang dalam kepada Allah, komitmen seumur hidup, kesetiaan, dan kasih yang menyangkal diri adalah tema utama dari pernikahan mereka. Mereka mengajarkan kepada saya bahwa kasih yang sejati tidak pernah menyerah, "tidak pernah gagal". Kasih mereka adalah "hikmat terakhir di sore hari", dan akan berlanjut sampai akhir. Kiranya kita menyatakan kasih yang tak berkesudahan serupa itu kepada mereka yang mengasihi kita -

No comments:

Post a Comment