Thursday, January 31, 2013
Wednesday, January 30, 2013
BERSUKACITALAH SENANTIASA!!
Oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan (Galatia 5:5)
.
Pengarang Colleen Townsend Evans tahu benar mengapa seseorang tetap dapat bersukacita, sementara yang lain tidak. "Sukacita semacam ini dapat mengusik mereka yang mungkin menginginkannya, tetapi tak tahu cara mendapatkannya, sehingga mereka memilih untuk mencemooh hal itu." Lanjutnya, "Menurut dunia ini, sukacita harus selalu disertai dengan alasan yang tepat. Misalnya tim favorit kita menang atau kita mendapat kenaikan gaji. Jika kita tidak punya alasan yang wajar seperti itu untuk bersukacita, maka orang cenderung mencemooh kita."
Alkitab tidak berkata bahwa sukacita itu tergantung keadaan. Sebaliknya dengan jelas dikatakan bahwa sukacita adalah buah Roh (Galatia 5:22). Untuk dapat menjalani hidup yang penuh dengan sukacita, kita harus " dipimpin oleh Roh" (ayat 25). Dengan demikian kita dapat bersukacita dalam segala keadaan. Bahkan ketika menuliskan, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" (Filipi 4:4), Paulus sedang berada dalam penjara.
Pilihan kita untuk bersukacita mungkin akan mengusik beberapa orang, tetapi akan menguatkan banyak orang dan memuliakan Allah -PK
SUKACITA BERASAL DARI TUHAN DI DALAM KITA
BUKAN DARI APA YANG TERJADI DI SEKITAR KITA
Oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan (Galatia 5:5)
.
Pengarang Colleen Townsend Evans tahu benar mengapa seseorang tetap dapat bersukacita, sementara yang lain tidak. "Sukacita semacam ini dapat mengusik mereka yang mungkin menginginkannya, tetapi tak tahu cara mendapatkannya, sehingga mereka memilih untuk mencemooh hal itu." Lanjutnya, "Menurut dunia ini, sukacita harus selalu disertai dengan alasan yang tepat. Misalnya tim favorit kita menang atau kita mendapat kenaikan gaji. Jika kita tidak punya alasan yang wajar seperti itu untuk bersukacita, maka orang cenderung mencemooh kita."
Alkitab tidak berkata bahwa sukacita itu tergantung keadaan. Sebaliknya dengan jelas dikatakan bahwa sukacita adalah buah Roh (Galatia 5:22). Untuk dapat menjalani hidup yang penuh dengan sukacita, kita harus " dipimpin oleh Roh" (ayat 25). Dengan demikian kita dapat bersukacita dalam segala keadaan. Bahkan ketika menuliskan, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" (Filipi 4:4), Paulus sedang berada dalam penjara.
Pilihan kita untuk bersukacita mungkin akan mengusik beberapa orang, tetapi akan menguatkan banyak orang dan memuliakan Allah -PK
SUKACITA BERASAL DARI TUHAN DI DALAM KITA
BUKAN DARI APA YANG TERJADI DI SEKITAR KITA
Thursday, January 3, 2013
WORSHIP (PENYEMBAHAN)
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya! (Mazmur 150:6)
ADA BANYAK CARA MENYEMBAH ALLAH
Saya sering ditanya dari gereja mana, dan apakah gerejanya pakai alat musik lengkap,atau hanya piano saja ? saya hanya tersenyum, namun dalam hati saya berkata ternyata masih banyak orang kristen mempertanyakan bagaimana cara penyembahan yg kita lakukan, pakai musik lengkap dengan lagu hiruk pikuk,atau hanya piano hening dan syahdu hahaha.
Sebagai hamba Tuhan perlu saya sampaikan tidak tergantung dengan cepat atau lambatnya lagu, atau musik yang dipakai, ( Kejadian 21:5) "........kami akan sembahyang......."
ayat diatas Sangat jelas Pujian dan penyembahan tidak ditentukan oleh pelan cepatnya lagu,alat musik yang dipakai. namaun pujian dan penyembahan (worship) ditentukan oleh : 1. Siapa yang kita sembah
artinya kita harus tahu dengan siapa kita menyembah ? yang pasti Yesus
2. Ada hubungan yang intim dengan Tuhan
tanpa kita tahu dengan siapa kita menyembah dan tidak mempunyai hubungan yang erat kita tidak dapat
menyembah dengan benar dan sungguh., coba perhatikan masih banyak orang kristen ketika pujian
penyembahan, tengok kanan-tengok kiri, main BB, dsb. kenapa karena mereka tidak tahu kepada
siapa kita menyembah dan mereka tidak mempunyai hubungan yg erat dgn Tuhan
3. Merendahkan diri, kita menyadari siapa diri kita dan dari mana kita diambil
kalau kita menyadari siapa diri kita dan dari mana kita diambil kita akan menyembah dia dengan sungguh.
Saudaraku yang terkasih pujilah dan sembahlah Yesus dengan segenap jiwa dan hati kita, Alkitab berkata ketika kita memulyakan namaya lewat pujian dan penyembahan Tuhan akan memulihkan hidup kita kembali seperti semula, yang sakit disembuhan, yang bangkrut dibangkitkan, yang cerai akan disatukan halelauyah
Sing praise to God who reigns above,
The God of all creation,
The God of power, the God of love,
The God of our salvation. --Schutz
The God of all creation,
The God of power, the God of love,
The God of our salvation. --Schutz
ADA BANYAK CARA MENYEMBAH ALLAH
TETAPI HANYA ADA SATU ALLAH YANG LAYAK DISEMBAH
Wednesday, January 2, 2013
ALASAN OPTIMIS
Hati yang gembira adalah obat yang manjur (Amsal 17:22)
Bacaan : Yohanes 16:16-33
Bacaan : Yohanes 16:16-33
Alkitab memang bukan buku psikologi, tetapi memberi nasihat yang
paling bijak bagi kita untuk mengalami kebahagiaan kini dan di sini. Amsal 17:22,
misalnya, meyakinkan kita bahwa “hati yang gembira adalah obat yang
manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang”.
Pernyataan sederhana itu belakangan ini dibenarkan oleh penelitian
ekstensif yang dilakukan Dr. Daniel Mark, spesialis jantung di Duke
University. Artikel dari The New York Times yang melaporkan temuan-
temuannya berJudul: “Optimisme Bisa Berarti Kehidupan Bagi Pasien
Jantung, Sedangkan Pesimisme Berarti Kematian”. Artikel tersebut
diawali dengan kalimat: “Pandangan yang sehat membantu menyembuhkan
jantung.” Akan tetapi, Dr. Nancy Frasure-Smith, spesialis jantung yang
telah mempelajari efek depresi, kecemasan, dan kemarahan mengakui
bahwa, “Kami tidak tahu bagaimana mengubah emosi-emosi negatif.”
Bagaimanapun juga, iman terhadap Allah dapat menghasilkan perubahan
itu. Orang-orang yang mengarahkan pandangan melampaui kesulitan mereka
saat ini dan menaruh kepercayaan pada kebaikan Allah, tidak akan dapat
menahan sukacita mereka.
Itu adalah hal yang penting, sampai-sampai Juruselamat kita beberapa kali berkata, “Teguhkanlah hatimu” (Matius 9:2,22; 14:27; Kisah Para Rasul 23:11).
Karena tahu bahwa hidup penuh dengan berbagai krisis, Dia menguatkan
kita dengan kata-kata peneguhan berikut ini: “Kuatkanlah hatimu, Aku
telah mengalahkan dunia” (Yohanes 16:33) —PK
ENTAH APA PUN YANG TERJADI
ANDA DAPAT MENEMUKAN SUKACITA DI DALAM TUHAN
ANDA DAPAT MENEMUKAN SUKACITA DI DALAM TUHAN
SEMUA PERLU YESUS
Setiap orang yang percaya kepada-Nya [tidak binasa, melainkan] beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:15)
Dosen Universitas Cambridge, J.S. Whale, suatu hari menerima sebuah
surat. Seorang pria menulis bahwa setelah ia dan istrinya kini memasuki
usia 60-an, ia merasa tidak ada gunanya percaya kepada Yesus. Meskipun
tak pernah ke gereja, tidak mempercayai Allah maupun kehidupan yang akan
datang, tetapi mereka menjalani hidup pernikahan dengan bahagia selama
40 tahun. Mereka pun sangat dihormati dan selalu berbuat baik. Oleh
karena itu si penulis surat bertanya-tanya apa yang dapat ditawarkan
agama kepada mereka.
Saya tidak tahu bagaimana
Dr. Whale menjawab surat itu. Yang saya tahu adalah Yesus berkata bahwa
Dia datang untuk menawarkan "hidup" yang lebih berkelimpahan dari apa
pun yang dapat diberikan dunia ini (Yohanes 10:10). Tidak seperti hal-hal bersifat sementara yang kita jumpai sekarang ini. Dia menawarkan hidup yang kekal (Yohanes 3:15,16).
Seiring berjalannya waktu, cepat atau lambat kekuatan kita akan
berkurang. Kita dapat mengalami penyakit yang parah atau bahkan
kelumpuhan. Atau, kita tak dapat lagi mengurus orang lain dan diri
sendiri, kehilangan orang-orang yang kita kasihi, dan terancam bayangan
maut yang semakin mendekat.
Tatkala samudera
kehidupan terlihat tenang, tampaknya kita tidak memerlukan "sang Kapten"
yang mampu mengatasi badai yang dapat menyerang kapal kecil kita. Namun
yang pasti kesulitan dan kematian pasti akan datang. Menyangkal
kebutuhan kita akan Allah berarti menyangkal kenyataan. Semua orang
memerlukan Yesus -VCG
LANGKAH PERTAMA UNTUK HIDUP BERKELIMPAHAN DALAM KRISTUS
ADALAH MENGAKUI BAHWA KITA MEMERLUKAN-NYA
ADALAH MENGAKUI BAHWA KITA MEMERLUKAN-NYA
JOMBLO
Tuhan Allah berfirman : " Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia".
(Kejadian 2:18)
Ayat ini sungguh amat popluler, bahkan banyak dari kita mengatakan ini ayat para JOMBLOWAN DAN JOMBLO WATI, walaupun sebenarnya mempunyai pengertian yang sangat luas yaitu RELATIONSHIP, baik dengan keluarga,lingkungan,istri atau suami dsb.
dalam ayat ini dikatakan " tidak baik seorang diri" artinya apabila kita sudah mepunyai pasangan hendaklah menikah, agar klkitab berkata "berdua lebih baik darin pada sendiri karena bisa saling mengingatkan dan menasehati.
Namun Rosul Paulus berpendapat MENJOMBLO jauh lebih baik...lho apa maksudnya ? kelihatannya berlawanan, ingat yang dimaksud Paulus adalah apabila kita tidak terikat dengan seseorang sendiri itu lebih baik, sehingga dapat dengan sunggun melayani Tuhan, JADI MENJOMBLO ITU JAUH LEBIH BAIK, tapi dengan syarat PARA JOMBLOWAN DAN JOMBLOWATI, TIDAK TERIKAT DENGAN SESEORANG, BAHKAN MEMBAYANGKAN SESEORANG DAN MENGINGINKANNYA.
Saya berdoa PARA JOMBLOWAN DAN JOMBLOWATI suatu saat nanti dipertemukan Tuhan seseorang yang benar-benar, menjga,memelihara hidup kita....Gbu All
(Kejadian 2:18)
Ayat ini sungguh amat popluler, bahkan banyak dari kita mengatakan ini ayat para JOMBLOWAN DAN JOMBLO WATI, walaupun sebenarnya mempunyai pengertian yang sangat luas yaitu RELATIONSHIP, baik dengan keluarga,lingkungan,istri atau suami dsb.
dalam ayat ini dikatakan " tidak baik seorang diri" artinya apabila kita sudah mepunyai pasangan hendaklah menikah, agar klkitab berkata "berdua lebih baik darin pada sendiri karena bisa saling mengingatkan dan menasehati.
Namun Rosul Paulus berpendapat MENJOMBLO jauh lebih baik...lho apa maksudnya ? kelihatannya berlawanan, ingat yang dimaksud Paulus adalah apabila kita tidak terikat dengan seseorang sendiri itu lebih baik, sehingga dapat dengan sunggun melayani Tuhan, JADI MENJOMBLO ITU JAUH LEBIH BAIK, tapi dengan syarat PARA JOMBLOWAN DAN JOMBLOWATI, TIDAK TERIKAT DENGAN SESEORANG, BAHKAN MEMBAYANGKAN SESEORANG DAN MENGINGINKANNYA.
Saya berdoa PARA JOMBLOWAN DAN JOMBLOWATI suatu saat nanti dipertemukan Tuhan seseorang yang benar-benar, menjga,memelihara hidup kita....Gbu All
KASIH TAK PERNAH GAGAL
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengha-rapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih (1Korintus 13:13)
Penyair Archibald MacLeish berkata bahwa "seperti halnya sinar, kasih
menjadi lebih baik di kegelapan". Ia menyebut hal ini sebagai "hikmat
terakhir di sore hari". Hal yang sama berlaku atas kasih kita kepada
satu sama lain; kasih dapat menjadi lebih baik saat kita menua
.
Saya telah melihatnya sendiri pada dua teman saya yang sudah lanjut usia.
.
Saya telah melihatnya sendiri pada dua teman saya yang sudah lanjut usia.
Mereka sudah menikah selama lebih dari 50 tahun, namun masih sangat
saling mencintai. Yang satu hampir meninggal karena mengidap kanker
pankreas; sedang yang lainnya hampir meninggal karena Parkinson. Minggu
lalu saya melihat ELISABET membungkuk ke ranjang IWAN menciumnya,
dan berbisik, "Aku mencintaimu." IWAN menjawab, "Engkau cantik."
Saya merenungkan pasangan-pasangan yang telah mengabaikan pernikahan
mereka, yang tidak mau bertahan dalam situasi baik atau buruk, sakit
atau sehat, miskin atau kaya, dan saya sedih melihat mereka. Mereka
akan kehilangan kasih seperti yang dinikmati oleh kedua teman saya di
tahun-tahun terakhir mereka.
Saya telah
menyaksikan IWAN dan ELISABET selama bertahun-tahun, dan saya tahu
bahwa iman yang dalam kepada Allah, komitmen seumur hidup, kesetiaan,
dan kasih yang menyangkal diri adalah tema utama dari pernikahan
mereka. Mereka mengajarkan kepada saya bahwa kasih yang sejati tidak
pernah menyerah, "tidak pernah gagal". Kasih mereka adalah "hikmat
terakhir di sore hari", dan akan berlanjut sampai akhir. Kiranya kita
menyatakan kasih yang tak berkesudahan serupa itu kepada mereka yang
mengasihi kita -
JANGAN MENUNDA UNTUK MENGUCAPKAN KATA-KATA KASIH
YANG DAPAT ANDA UCAPKAN HARI INI
YANG DAPAT ANDA UCAPKAN HARI INI
TERANG YANG MENGEJUTKAN
Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:22-23)
Bacaan : Ratapan 3:16-33
Bila Anda pernah merasakan kesedihan yang luar biasa
sampai tak mampu mengucapkan sepatah kata pun, Anda akan
dapat memahami dengan baik bagaimana perasaan Yeremia
seperti yang diungkapkannya dalam kitab Ratapan. Kitab
tersebut berisikan nyanyian ratapan untuk keruntuhan
Yerusalem dan rakyatnya yang ditawan karena dosa-dosa
mereka. Airmata "ratapan nabi" seolah terpercik di setiap
halaman kitab itu.
Akhir-akhir ini, pada saat membaca kitab Ratapan, saya
senantiasa turut larut dalam kehancuran dan kesedihan yang
digambarkan oleh Yeremia. Sebuah ayat yang tak asing lagi
tiba-tiba menggugah hati saya. "Tak berkesudahan kasih setia
Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi;
besar kesetiaan-Mu!" (3:22,23)
Ayat tersebut sering dikutip secara terpisah sehingga
saya melupakan konteks kepedihan yang terkandung di
dalamnya. Di tengah kepedihan hati Yeremia, ayat itu
menyinarkan pengharapan dan terang yang tak diduga.
Mungkin ada masa-masa dalam kehidupan kita yang
segalanya seolah terasa lenyap dan kita tenggelam dalam
lembah keputusasaan. Namun dalam kesedihan kita yang sangat
dalam, sering kali kita dikejutkan oleh terang kasih Allah
yang terpancar tiada berkesudahan. Kemudian dengan anugerah
dan kemurahan hati-Nya, kita dapat menggemakan kata-kata
Yeremia: "`Tuhan adalah bagianku,' kata jiwaku, oleh sebab
itu aku berharap kepada-Nya!'" (ayat 24)
UJIAN KEHIDUPAN YANG TERGELAP SEKALIPUN
TAKKAN MAMPU MEREDUPKAN TERANG KASIH ALLAH
TAKKAN MAMPU MEREDUPKAN TERANG KASIH ALLAH
Subscribe to:
Posts (Atom)